Aceh Timur - Seekor paus berusia setengah abad yang terdampar dengan kondisi mati di Desa Baro Bugeng, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, beberapa hari lalu. Hal ini diungkapkan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo dalam keterangannya, Selasa (19/6/2018).
Sapto menjelaskan, paus mati tersebut sesuai hasil ground check diketahui mamalia itu berjenis Sperm Whale Physeter Macrocophalus. "Paus tersebut berjenis kelamin jantan. Keadaan paus sudah membusuk, terutama di bagian perut," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim BKSDA Aceh pada paus tersebut diketahui panjang total 15,5 meter dan panjang batas ekor 14,8 meter. Sementara, lebar sirip 1,2 meter, lebar ekor 3,3 meter, lebar bagian depan 3,9 meter, dan lebar belakang sekitar 2,4 meter.
"Dengan dimensi itu, perkiraan berat paus sekitar 13,7 ton. Umur lebih dari lima puluh tahun," sebut Sapto.
BKSDA Aceh tidak bisa memastikan kematian paus berukuran jumbo itu. Namun, kematiannya diprediksi karena beberapa sebab, termasuk salah satunya sakit.
"Paus sakit cenderung ke pinggir untuk hindari predator. Mencari plankton sampai ke pinggir, terus terdampar. Plankton banyak di perairan dangkal," paparnya.
Selain beberapa sebab di atas, kematian puas juga bisa disebabkan oleh gangguan navigasi. Paparan sonar (seismic activity), seperti dari kapal, bisa memengaruhi kesehatan atau keadaan paus.
Paus ini awalnya ditemukan Kepala Mukim Desa Baro Bugeng, M Husen pada Minggu, 17 Juni 2018. Ia melihat ada benda terdampar di pantai dan setelah diperiksa ternyata seekor paus yang sudah mati.
"Bapak M Husen kemudian menyampaikan ke masyarakat dan Pak Geucik Desa Baro Bugeng," ucap Sapto.
Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment