Sunday, January 27, 2019

Sampah Ganggu Ekosistem, Pengaruhi Rantai Makanan - Radar Tarakan

PROKAL.CO, Sampah pesisir yang didominasi sampah plastik di perairan tidak hanya mengancam keberlangsungan biota laut. Tetapi juga memengaruhi rantai makanan, yang ujungnya dapat berdampak pada manusia itu sendiri. Tidak hanya menyoal perilaku negatif masyarakat, juga karena pola pikir yang tertinggal.

SABAN hari, Kaharuddin (26), warga RT 01, Kelurahan Selumit Pantai, Tarakan Tengah menikmati sampah di kawasan itu. Menumpuk, sepertinya sulit ditangani. Cenderung bertambah setiap hari.

Alasan warga membuang sampah dikarenakan tidak adanya tempat pembuangan sementara (TPS) di kawasan tersebut. Selain itu, ia mengakui masih banyak masyarakat yang berpikir praktis dengan membuang sampah ke laut. Upaya menggalakkan membuang sampah pada tempat seharusnya pun rasanya cuma kampanye lalu.

“Orang-orang di sini buang sampah karena tidak ada TPS. Memang harus diakui ini juga sudah jadi kebiasaan praktis dan cepat tapi mungkin kebiasaan ini bisa diubah kalau ada penegasan dari pemerintah. Denda atau pidana misalnya,” singkat Kaharuddin.

Wakil Dekan Perikanan dan Ilmu Kelautan pada Universitas Borneo Tarakan (UBT) Dhimas Wiharyanto, S.Pi, M.Si, mengatakan, sampah di perairan yang tidak ditangani dengan serius tentu mengancam keberadaan dan kelangangsungan biota laut. Tumpukan sampah ini dapat mengganggu habitat biota laut. Entah itu mempersempit ruang lingkup, sekaligus berdampak buruk pada proses ekologi.

Apalagi sampah plastik yang merupakan benda asing di perairan atau laut, membutuhkan proses yang sangat lama untuk terurai.

“Tempat ikan mencari makan berkurang dan mengganggu ikan bertelur. Bahkan beberapa hasil penelitian, ikan yang makan mikroplastik itu berbahaya juga,” terangnya kepada Radar Tarakanpekan lalu.

Ia mengatakan, sampah-sampah yang ada di perairan atau laut bisa menjadi daya tarik ikan untuk memakannya. Baik itu mikroplastik, dan ada pula hewan laut yang langsung memakan plastik secara utuh dan bisa menyebabkan kematian. “Beberapa penelitian mengatakan, sampah menjadi daya tarik ikan untuk memakannya,” bebernya.

Secara tidak langsung, keberadaan sampah plastik di perairan atau laut bisa memengaruhi rantai makanan. Misalnya saja, organisme terkecil atau plankton memakan plastik atau mikroplastik. Secara tidak langsung, hewan ukuran besar yang memakan plankton pun akan teracuni. Pada akhirnya akan meracuni manusia, yang mengonsumsi ikan tersebut.

“Dan itu masuk dalam rantai makanan. Dari mikroplastik bisa terakumulasi dalam tubuh ikan. Di hilir, bisa pengaruh pada manusia yang memakannya juga. jadi itu terkontaminasi oleh plastik,” jelasnya.

Tak hanya di lautan, sampah plastik di tepi pantai tepatnya daerah mangrove pun bisa berpengaruh. Yang mana dapat mengganggu bibit mangrove, akarnya terikat dan lambat laun menghambat pertumbuhan mangrove.

“Terkadang juga menutupi akar-akar mangrove,” katanya.

Sesungguhnya sampah plastik ini berdampak besar di setiap sudut lingkungan. Tidak hanya pada biota laut, tetapi juga perekonomian masyarakat.

Kemudian tumpukan sampah di pinggir pantai dapat menurunkan estetika atau keindahan dan daya tarik pengunjung. “Dampaknya secara umum merugikan. Dari segi ekonomi, dapat mengganggu transportasi laut. Kalau banyak sampah, nanti nelayannya nangkap sampah bukan ikan,” jelasnya.

Ia mengatakan asal muasal sampah plastik tentu sisa dari aktivitas manusia. Pengetahuan tentang sampah, membuang sampah sembarang tempat pun dianggap biasa. Ini menjadi permasalahan serius untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Kemudian disusul dengan mengurangi pengunaan kantong plastik. Nah, dalam hal ini bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Tidak hanya mengurangi permasalahan sampah, tetapi juga menghasilkan energi.

“Di Tarakan, ada yang sudah memanfaatkan sampah plastik diubah menjadi sumber energi atau solar,” ujarnya.

Kemudian sampah plastik pun bisa dimanfaatkan oleh sekelompok masyarakat untuk didaur ulang menjadi kerajinan tangan. Mengatasi permasalahan sampah plastik ini perlu didukung penegak hukum.

“Penanganan hukum juga penting. Ditegakkan untuk pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Selain menangani sampah yang sudah ada, sumber atau asalnya juga perlu disadarkan,” tutupnya.

 

MOTTO MENGHADAP LAUT

Kepala Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kaltim-Kaltara dan Kalsel Akhmadon mengungkapkan persoalan banyaknya sampah di daerah pesisir merupakan persoalan yang sangat serius dan sangat membahayakan bagi ekosistem laut. Menurutnya, persoalan banyaknya sampah di daerah pesisir merupakan bukan isu lokal lagi, melainkan sudah menjadi isu nasional dan sudah banyak dampak negatif yang ditimbulkan terhadap ekosistem laut.

“PSDKP komitmennya tinggi sekali terhadap sampah plastik yang dibuang di laut. Itu sangat mengganggu sekali terhadap ekosistem laut,” katanya.

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), lanjut Ahmadon, sangat banyak sekali biota laut seperti penyu dan ikan hiu didapati mati dan saat dibedah ternyata banyak sampah yang ada dalam tubuh hewan tersebut. Sampah plastik merupakan limbah yang sangat berbahaya saat dikomsumsi oleh biota laut, lantaran termasuk jenis limbah yang tidak mengurai.

Untuk itu, kepedulian terhadap ekosistem laut sangat diperlukan untuk menyelamatkan biota laut, terutama biota yang terancam punah. Kemudian dari PSDKP juga pernah ikut terjun langsung melalui program KKP yaitu gerakan bersih pantai bersama, beberapa waktu lalu. “Pembuktian itu merupakan salah satu cara kami bersungguh-sungguh terhadap persoalan sampah,” bebernya.

Membuang sampah di laut bukanlah budaya, namun merupakan kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus. Kebiasaan seperti itu  harusnya dihilangkan. “Sudah bukan saatnya kita membelakangi laut, namun menghadap laut. Analoginya begini, kalau rumah menghadap ke laut otomatis kalau sampah maka kelihatannya menjadi tidak nyaman. Itu motto dari KKP,” imbuhnya.

Kemudian, tambah Ahmadon, dengan adanya rencana Pemkot Tarakan tidak memberlakukan penggunaan plastik saat berbelanja, merupakan salah satu cara juga bagi pemerintah mengurangi adanya sampah dari plastik. Apalagi sampah plastik merupakan limbah yang sangat berbahaya bagi biota laut. Tidak hanya itu, pemerintah juga dinilai harus tegas terkait adanya perda pelarangan membuang sampah ke laut. “Sampah plastik ini merupakan limbah yang sangat dekat dengan kita saat ini. Hampir semua kemasan makanan dan minuman terbuat dari plastik. Bayangkan kalau hampir tiap hari kita buang, berapa banyak sampah yang berbahaya,” bebernya.

PALING PARAH SELUMIT DAN KARANG REJO

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan menilai banyaknya sampah di kawasan pesisir, tidak hanya menyoal prilaku negatif. Namun dikarenakan pola pikir yang tertinggal. Hal itulah yang diungkapkan Supriono selaku Plt kepala DLH Tarakan saat ini.

Menurut Supriono kebiasaan masyarakat Kota Tarakan khususnya kawasan pesisir yang kerap membuang sampah di laut, tidak terlepas dari sikap apatis masyarakat. Selain itu, menurutnya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Tarakan sejak dulu terbiasa dengan gaya hidup praktis dan tidak memperhatikan dampak dari tindakannya terhadap lingkungan sekitar.

Meski Kota Tarakan kerap dilanda banjir dikarenakan sampah, menurutnya masyarakat merasa belum menyadari dampak tersebut berasal dari banyaknya sampah yang menghambat saluran air. “Karena pengetahuan terbatas dan sikap apatis yang besar sehingga isu lingkungan tidak dianggap seksi untuk diperhatikan. Sebenarnya ini bukan masalah karena terbatasnya fasilitas. Tapi memang karena gaya hidup yang jorok dan ini sudah menjadi kultur,” ujarnya, kemarin (27/1).

Sebagian masyarakat belum menyadari dampak dari perilaku tersebut. Meski berbagai fenomena alam telah terjadi karena sampah. “Padahal sering banjir. Tapi orang tidak berpikir ke situ. Orang pikirnya banjir itu disebabkan drainase yang kecil atau air sungai yang meluap. Padahal penyebab dasarnya adalah karena sampah bukan karena keterbatasan infrastruktur,” terangnya.
Ia mengakui, hingga saat ini program sampah semesta belum berjalan dengan baik karena pelbagai faktor. Menurutnya jika masyarakat mau mengubah pola pikir, keterbatasan fasilitas tidaklah menjadi soal. “Memang kita harus akui sampai hari ini program sampah semesta belum bisa berjalan dengan baik. Tapi sebenarnya itu hanya akal-akalan warga untuk menutupi kebiasaan buruk. Buktinya kemarin sampah semesta  berjalan, kan mereka tetap buang sampah ke laut. Banyak yang tidak membayar iuran dengan alasan merasa tidak perlu, akhirnya petugasnya cari kerjaan lain,” tuturnya.

Ia menerangkan, jika pihaknya sering menggelar sosialisasi, namun menurutnya sudah tidak efektif lagi. “Sampai berbui-bui mulut kami lakukan sosialisasi. Tapi memang kalau sudah pikiran masa bodoh mau bagaimana pun tidak bisa berubah. Kecuali kalau ada hukuman buang sampah dipenjarakan mungkin bisa berpengaruh di sana,” jelasnya.

Mengenai sampah di kawasan pesisir, ia menerangkan tumpukan sampah meliputi sepanjang kawasan permukiman pesisir di Kota Tarakan. Meski begitu, menurutnya kawasan pesisir terparah masih berada di kawasan Kelurahan Selumit Pantai dan Karang Rejo.
“Semua kawasan pesisir yang ada pemukimannya kotor. Kita bukan tidak sediakan fasilitas. Fasilitas itu ada, cuma memang kebiasaan masyarakat pesisir lah yang suka membuang sampah ke laut,” terangnya.


DPRD BELUM BAHAS SAMPAH PLASTIK

Sampah plastik yang terus menerus menumpuk di kawasan pesisir, ternyata hingga kini belum memiliki solusi jitu mengenai trik perbaikannya. Pemkot dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ternyata belum pernah sekalipun membahas secara khusus mengenai hal tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Tarakan Herman Hamid mengatakan, bahwa pihaknya menjadi prihatin atas tumpukan sampah yang berada di kawasan pesisir. Sebab itu pihaknya menginginkan agar tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Dengan kondisi tidak adanya bak sampah di Tarakan, Herman mengharapkan agar masyarakat semakin sadar akan kebersihan lingkungan. Untuk itu, pihaknya mengajak pemerintah untuk duduk bersama guna meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir mencari solusi terbaik agar tidak membuang sampah sembarangan.

“Kami belum pernah melakukan pembahasan khusus bersama pemerintah terkait sampah pesisir. Ini kan karena banyaknya saran dan masukan dari masyarakat, ini tentu menjadi agenda dalam waktu dekat ini untuk bersama pemerintah membahas dan mencari solusi permasalahan ini,” tuturnya.

Herman menjelaskan, pemerintah sempat mengeluarkan imbauan larangan tentang pembuangan sampah di kawasan pesisir. Bahkan telah menjadi peraturan daerah. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan menaati perda pemerintah guna menjaga lingkungan masyarakat pesisir agar selalu bersih.

Menyikapi hal tersebut, menurut Herman penumbuhan kesadaran dari masyarakat menjadi wajib dilakukan oleh pemerintah. Sehingga pihaknya bersama pemerintah tidak bosan memberi motivasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di kawasan pesisir. “Bukan di Tarakan saja kawasan pesisir yang seperti ini, tapi di kota lain juga. Kami meminta kepada pemerintah untuk membuat kegiatan supaya masyarakat akhirnya sadar kalau tidak baik membuang sampah di laut, kalau perlu dibuatkan kelompok sosial tentang penanggulangan sampah di laut khususnya pesisir,” sebutnya. (*/zac/*/one/*/shy/zar/lim)

Sampah Ganggu Ekosistem, Pengaruhi Rantai Makanan

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro http://kaltara.prokal.co/read/news/26067-sampah-ganggu-ekosistem-pengaruhi-rantai-makanan.html

Luar Biasa! 5 Hewan Ini Ditemukan Hidup dan Bertahan dalam Lava Gunung Berapi - Malang Times NEWS

Black Dragonfish (Foto: arkive.org)

Black Dragonfish (Foto: arkive.org)

MALANGTIMES - Bayangkan jika kita menyentuh cairan  magma pijar yang datang dari kawah gunung berapi. Sudah pasti tubuh kita akan terbakar, bahkan langsung meleleh.

Magma atau lava memiliki temperatur 700 hingga 1.300 derajat Celsius. Dengan temperatur itu, aluminium hingga besi pun akan leleh.

Sehingga rasanya tidak akan mungkin ada makhluk hidup yang bisa bertahan hidup di dalam lava. Namun, anggapan ternyata ini salah.

Selama ini, ternyata ada hewan yang bisa hidup di dalam lava dan di sekitarnya. Hewan apa sajakah itu? Berikut 5 daftarnya.

1. Hiu Martil dan Hiu Sutra

Ada dua spesies hiu yang hidup di sekitar gunung berapi bawah laut paling aktif di bumi. Fakta ini pertama kali diungkap oleh tim National Geographic.

Kala itu beberapa ilmuwan pada ekspedisi National Geographic meneliti lingkungan gunung di bawah laut Kavachi yang berada di bagian terpencil Kepulauan Solomon. Mereka meluncurkan sebuah robot kamera yang mereka rancang sendiri dengan biaya sekitar ratusan dolar.

Robot kamera itu bisa menyelam hingga kedalaman 45 meter. Nah, secara mengejutkan, terdapat seekor hiu martil dan hiu sutra yang berhasil tertangkap kamera.

Tentunya ini sangat mengejutkan. Sebab, kawah itu diyakini bertemperatur sekitar 80 derajat Celsius. Selain itu, keadaan airnya pun tidak memungkinkan untuk ditinggali oleh ikan. Hasil penemuan ini pun masih menjadi perdebatan hingga saat ini.

2. Lobster

Selain hiu, ternyata masih ada hewan laut yang bertahan hidup di kawah gunung berapi. Hewan itu adalah lobster.

Spesies lobster itu masih menjadi misteri hingga kini. Lobster tersebut mampu bertahan hidup di dalam kawah terbuka pada kedalaman 700 meter dengan temperatur panas hingga mencapai 100 derajat Celsius.

Tim peneliti menyimpulkan, lobster itu kemungkinan terjebak dan kesulitan untuk bergerak. Karena ditemukan sendiri tanpa komplotan, banyak yang berasumsi bahwa ia hanya terpisah kemudian beradaptasi, mencoba bertahan hidup di kawah tersebut.

3. Cacing Polychaeta

Cacing yang satu ini bukan cacing biasa. Jenis cacingnya adalah cacing Polychaeta. Cacing Polychaeta hidup di kedalaman 1.200 meter di dasar laut yang gelap dan berlumpur.

Namun ternyata Polychaeta juga menjadi salah satu hewan yang berhasil ditemukan dari dalam kawah gunung berapi bawah laut, di bagian utara Selandia Baru. Sebab di samping mendiami laut gelap, cacing Polychaeta juga mampu hidup dengan tekanan tinggi serta suhu yang panas yakni sekitar 107 derajat Celsius.

Untuk diketahui, meski ukuran tubuhnya hanya 10 cm dan memakan plankton, cacing Polychaeta dikenal sebagai predator yang agresif.

4. Black Dragonfish

Black dragonfish termasuk salah satu spesies yang mampu bertahan hidup pada suhu panas yang ekstrem. Peneliti mengklaim bahwa spesies ini sanggup menghadapi temperatur panas hingga 140 derajat Celsius.

Mereka mudah ditemukan di gunung laut aktif yang berkedalaman 2.000 meter. Spesies yang satu ini tergolong predator agresif yang dapat menggigit mangsa dengan cepat. Ia dapat menyala dalam kegelapan layaknya kunang-kunang.

5. Manta Rays

Hewan kupu-kupu laut ini umumnya ditemukan di daerah tropical dan sub-tropical. Mereka jarang ditemukan di daerah dingin seperti perairan utara atau selatan.

Manta rays biasa hidup di laut hangat di atas 20 derajat Celsius, tepatnya sekitar 60 hingga 80 derajat Celsius. Tak heran jika spesiesnya berhasil ditemukan dekat gunung laut atau mungkin di daerah lava yang berjatuhan dari darat ke laut.

Manta rays juga dikenal sebagai hewan laut yang sering bermigrasi. Ia dikenal tidak bertahan hanya pada satu lokasi.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://www.malangtimes.com/baca/35435/20190127/094700/luar-biasa-5-hewan-ini-ditemukan-hidup-dan-bertahan-dalam-lava-gunung-berapi/

Luar Biasa! 5 Hewan Ini Ditemukan Hidup dan Bertahan dalam Lava Gunung Berapi - Malang Times NEWS

Black Dragonfish (Foto: arkive.org)

Black Dragonfish (Foto: arkive.org)

MALANGTIMES - Bayangkan jika kita menyentuh cairan  magma pijar yang datang dari kawah gunung berapi. Sudah pasti tubuh kita akan terbakar, bahkan langsung meleleh.

Magma atau lava memiliki temperatur 700 hingga 1.300 derajat Celsius. Dengan temperatur itu, aluminium hingga besi pun akan leleh.

Sehingga rasanya tidak akan mungkin ada makhluk hidup yang bisa bertahan hidup di dalam lava. Namun, anggapan ternyata ini salah.

Selama ini, ternyata ada hewan yang bisa hidup di dalam lava dan di sekitarnya. Hewan apa sajakah itu? Berikut 5 daftarnya.

1. Hiu Martil dan Hiu Sutra

Ada dua spesies hiu yang hidup di sekitar gunung berapi bawah laut paling aktif di bumi. Fakta ini pertama kali diungkap oleh tim National Geographic.

Kala itu beberapa ilmuwan pada ekspedisi National Geographic meneliti lingkungan gunung di bawah laut Kavachi yang berada di bagian terpencil Kepulauan Solomon. Mereka meluncurkan sebuah robot kamera yang mereka rancang sendiri dengan biaya sekitar ratusan dolar.

Robot kamera itu bisa menyelam hingga kedalaman 45 meter. Nah, secara mengejutkan, terdapat seekor hiu martil dan hiu sutra yang berhasil tertangkap kamera.

Tentunya ini sangat mengejutkan. Sebab, kawah itu diyakini bertemperatur sekitar 80 derajat Celsius. Selain itu, keadaan airnya pun tidak memungkinkan untuk ditinggali oleh ikan. Hasil penemuan ini pun masih menjadi perdebatan hingga saat ini.

2. Lobster

Selain hiu, ternyata masih ada hewan laut yang bertahan hidup di kawah gunung berapi. Hewan itu adalah lobster.

Spesies lobster itu masih menjadi misteri hingga kini. Lobster tersebut mampu bertahan hidup di dalam kawah terbuka pada kedalaman 700 meter dengan temperatur panas hingga mencapai 100 derajat Celsius.

Tim peneliti menyimpulkan, lobster itu kemungkinan terjebak dan kesulitan untuk bergerak. Karena ditemukan sendiri tanpa komplotan, banyak yang berasumsi bahwa ia hanya terpisah kemudian beradaptasi, mencoba bertahan hidup di kawah tersebut.

3. Cacing Polychaeta

Cacing yang satu ini bukan cacing biasa. Jenis cacingnya adalah cacing Polychaeta. Cacing Polychaeta hidup di kedalaman 1.200 meter di dasar laut yang gelap dan berlumpur.

Namun ternyata Polychaeta juga menjadi salah satu hewan yang berhasil ditemukan dari dalam kawah gunung berapi bawah laut, di bagian utara Selandia Baru. Sebab di samping mendiami laut gelap, cacing Polychaeta juga mampu hidup dengan tekanan tinggi serta suhu yang panas yakni sekitar 107 derajat Celsius.

Untuk diketahui, meski ukuran tubuhnya hanya 10 cm dan memakan plankton, cacing Polychaeta dikenal sebagai predator yang agresif.

4. Black Dragonfish

Black dragonfish termasuk salah satu spesies yang mampu bertahan hidup pada suhu panas yang ekstrem. Peneliti mengklaim bahwa spesies ini sanggup menghadapi temperatur panas hingga 140 derajat Celsius.

Mereka mudah ditemukan di gunung laut aktif yang berkedalaman 2.000 meter. Spesies yang satu ini tergolong predator agresif yang dapat menggigit mangsa dengan cepat. Ia dapat menyala dalam kegelapan layaknya kunang-kunang.

5. Manta Rays

Hewan kupu-kupu laut ini umumnya ditemukan di daerah tropical dan sub-tropical. Mereka jarang ditemukan di daerah dingin seperti perairan utara atau selatan.

Manta rays biasa hidup di laut hangat di atas 20 derajat Celsius, tepatnya sekitar 60 hingga 80 derajat Celsius. Tak heran jika spesiesnya berhasil ditemukan dekat gunung laut atau mungkin di daerah lava yang berjatuhan dari darat ke laut.

Manta rays juga dikenal sebagai hewan laut yang sering bermigrasi. Ia dikenal tidak bertahan hanya pada satu lokasi.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://www.malangtimes.com/baca/35435/20190127/094700/luar-biasa-5-hewan-ini-ditemukan-hidup-dan-bertahan-dalam-lava-gunung-berapi/

Wednesday, January 23, 2019

Bali Mulai Terapkan Pengurangan Kantong Plastik - Deutsche Welle

8 Fakta Tentang Sampah Plastik Yang Akan Membuat Anda Syok

Popok bayi butuh 450 tahun untuk terurai

Kebanyakan popok bayi mengandung polietilena atau termoplastik, bahan yang sama digunakan untuk membuat dengan kantong plastik. Tahukah Anda, bahwa popok kotor yang dibuang akan terus berada di bumi selama 450 tahun, karena sulit terurai? Tali pancing butuh lebih lama lagi, yakni sekitar 600 tahun.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://www.dw.com/id/bali-mulai-terapkan-pengurangan-kantong-plastik/av-47190155

Jarang Terlihat, Inilah yang Dilakukan Penghuni Lautan di Malam Hari - Semua Halaman - Bobo

Cumi-cumi yang mengeluarkan cahaya pada malam hari.

Velvetfish/iStockphoto

Cumi-cumi yang mengeluarkan cahaya pada malam hari.

Bobo.id – Saat siang hari, kita mungkin hanya melihat laut biru dengan cahaya matahari yang terang.

Kehidupan penghuni laut jarang terlihat. Kalau menyelam, paling hanya beberapa jenis hewan yang terlihat berenang lincah.

Baca Juga : Ventilasi Hidrotermal, Lubang di Dasar Laut dengan Suhu Panas Ekstrem

Namun, saat malam hari tiba, banyak makhluk laut yang keluar dan berativitas. Ingin tahu, hal apa yang dilakukan penghuni laut saat malam hari?

Kita cari tahu bersama, yuk, Teman-teman!

Menerangi Air Laut

Dinoflagellata adalah salah satu plankton yang menghuni laut.

Saat malam hari, plankton ini akan mengeluarkan cahaya berwarna biru. Cahaya itu akan semakin terang, jika tersentuh perahu, tangan, dan hewan lain.

Plankton ini bisa ditemui dengan mudah di Puerto Rico dan Jamaika.

Sebenarnya, plankton ini juga suka keluar di siang hari. Saat siang hari, plankton ini biasanya berwarna merah kecokelatan.

Baca Juga : Beberapa Jenis Hewan Laut Ini Terancam Punah, Ada Hewan Apa Saja?

Berburu Makanan

Tak hanya plankton, beberapa ikan, cumi-cumi, dan hewan lunak juga bisa mengeluarkan cahaya.

Saat malam hari tiba, hewan yang bisa mengeluarkan cahaya ini akan berburu makanan. Cahaya yang mereka keluarkan akan menarik hewan kecil untuk mendekat.

Saat hewan kecil mendekat, ia akan langsung memangsanya. O iya, cahaya yang dikeluarkan ini juga bisa dijadikan alat komunikasi, lo.

Mencari Cahaya Bulan

Bagi hiu putih, malam hari adalah waktunya untuk mencari cahaya bulan. Cahaya bulan bisa membantu hiu putih melihat dengan baik.

Jadi, mereka bisa berburu anjing laut dengan mudah, meski di malam hari.

Baca Juga : Bukan Kantong Plastik, Benda di Pantai di Amerika Ini Ternyata Hewan Laut

Hal ini sudah dibuktikan dalam sebuah penelitian.

Menurut penelitian, anjing laut yang berenang di saat bulan purnama akan lebih mudah tertangkap hiu, daripada anjing laut yang berenang di saat tidak purnama.

Menangkap Mangsa yang Sudah Diintai

Cumi Humboldt adalah salah satu makhluk laut yang suka keluar di malam hari. Cumi berukuran besar ini keluar di malam hari untuk menangkap mangsa.

Mangsa mereka adalah ikan lentera. Mereka akan terus menangkap mangsanya hingga matahari terbit.

Saat matahari sudah terbit, cumi ini akan turun ke bawah laut dan kembali melakukan pengintaian.

Itulah hal-hal yang dilakukan oleh penghuni laut saat malam hari tiba.

Baca Juga : Teritip, Hewan Laut Tangguh yang Suka Menempel

(Penulis: Willa Widiana)

Lihat juga video ini, yuk! 

Video Pilihan

PROMOTED CONTENT

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro http://bobo.grid.id/read/081612366/jarang-terlihat-inilah-yang-dilakukan-penghuni-lautan-di-malam-hari?page=all

Tuesday, January 22, 2019

Tiga Alasan Jokowi Menang Jadi Presiden dan Prabowo Kalah Lagi - Mojok

MOJOK.CO Alam telah memberikan tanda-tanda Prabowo jadi Presiden, tapi tanda-tanda lain pun menyiratkan Jokowi menang di Pilpres 2019 nanti.

Pendukung Prabowo dan Koalisi Indonesia Adil Makmur mulai sekarang tampaknya harus berbesar hati untuk mengakui keunggulan paslon nomor urut 01. Apalagi setelah debat kusir, eh, debat capres yang pertama, Jokowi berada di atas angin. Dengan gaya like a boss, Jokowi menyerempet Prabowo dengan isu operasi plastik Ratna Sarumpaet. Sekilas, sepertinya Jokowi menang dalam adu argumen.

Sementara itu, Prabowo malah keseleo lidah dengan sebuah kalimat pemakluman tentang caleg mantan koruptor dengan “korupsi yang nggak seberapa”. Sebelumnya, beliau menjelaskan korupsi yang dimaksud adalah menerima tunjangan hari raya (THR) yang terjadi di semua fraksi di parlemen seperti di DPR. Walaupun, pada kenyataannya, level korupsinya tidak seremeh-temeh maling ayam.

Alam memang telah memberikan tanda-tanda Prabowo bakal menang, seperti tahi burung di mobil Ferdinand Hutahean berbentuk angka dua, awan berbentuk Prabowo pakai topi penyanyi country macam Tantowi Yahya, sampai tonjolan urat di pelipis Sandiaga Uno yang berbentuk Trisula Aquaman. Namun, tanda-tanda lain pun menyiratkan Jokowi menang lagi.

1. Jokowi Pakai Pola dan Strategi SBY sang Presiden Dua Periode

Sebagai presiden dua periode, SBY banyak memberikan inspirasi kepada Jokowi yang nantinya menyusul menjadi presiden #10YearChallenge. Sejak awal, Jokowi memakai jurus yang sama seperti SBY: sama-sama menggandeng Jusuf Kalla. Jelaslah, JK bawa hoki dan tentunya punya banyak kantong suara dengan pengalaman dua kali ikut pilpres. Beliau sudah terbukti punya vice president material.

Dalam periode selanjutnya, SBY mengganti JK dengan cawapres pilihannya. Jokowi juga melakukan hal serupa. Pemilihan cawapres pun harus punya nilai tambal. Diniatkan untuk menambal kekurangan selama menjabat satu periode.

Saat hangat dicolek isu Bank Century, SBY malah memilih Boediono yang notabene Gubernur Bank Indonesia yang bertanggung jawab dengan penyelamatan Bank Century. Hal itu dimaksudkan untuk meyakinkan semua orang bahwa Boediono baik-baik saja. Kalau tidak, untuk apa SBY menunjuknya sebagai wakil?

Begitu pun Jokowi yang sempat dicap sebagai pemimpin dari rezim anti-Islam yang sering kriminalisasi ulama. Untuk menepis tuduhan, di injury time, Jokowi akhirnya memilih ulama sepuh, Kyai Haji Ma’ruf Amin, sebagai wakilnya.

Baca juga:  Amenangi Jaman Tagar-tagaran, Bejane Bakul Kaos Sablonan

Di periode kedua, SBY pakai slogan “SBY Berbudi” karena wakilnya Boediono, sekaligus untuk mengingatkan masyarakat bahwa ia telah berbudi karena sudah bagi-bagi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Rakyat otomatis mau balas budi dengan memilihnya kembali dengan harapan BLT bakal cair lagi.

Sementara itu, Jokowi pakai nama Jokowi-Amin, di saat pesaingnya pakai nama Prabowo-Sandi. Dengan demikian, ada pendukungnya yang memelesetkan, “Untuk pilih Prabowo, harus menyebutkan kata sandi. Sementara itu, pilih Jokowi cukup bilang ‘Amin’.”

Hal ini selaras dengan perkembangan zaman di mana banyak fanpage di media sosial yang posting gambar ibu-ibu pakai mukena, ditambah caption “Yang mau ibunya masuk surga, komen amin.” Lalu ratusan ribu orang kompak mengetikkan kata ‘amin’ di kolom komentar. Di pilpres nanti, orang-orang itu akan memilih Jokowi. Ya, Jokowi menang!

2. Seribu Titik Sandi dan Satu Titik Prabowo

Jika dilihat dari jumlah titik yang dicapai oleh paslon capres 02, dapat ditarik hasil yang IMBA. Dengan kata lain, Prabowo-Sandi kurang kompak satu sama lain sebab keduanya tidak saling mengimbangi. Sandiaga Uno sudah mencapai seribu titik dalam berkampanye, sedangkan Prabowo satu titik saja belum pasti. Maksudnya, Titiek Soeharto.

Setelah sempat kehilangan istri bersamaan dengan copotnya jabatan, kini hati Prabowo ditarik ulur oleh sang mantan. Bu Titiek merapat ke Prabowo hanya ketika mau pilpres saja. Isu rujuk pun santer terdengar bersamaan dengan datangnya desas-desus produksi masal mobil nasional Esemka.

Ini menunjukkan bahwa seolah-olah Prabowo hanya bisa kembali beristri ketika sudah jadi presiden. Jabatan dapat, istri jadi bonus. Sepaket. Siapa juga yang tak mau jadi Ibu Negara? Dara Arafah pun mungkin bakalan bilang, “Lihat mantan nyapres, deketin. Diajak koalisi, bungkus. Ada peluang dikit jadi Ibu Negara, pepet terus.”

Banyak masyarakat yang menyangsikan seseorang yang pernah gagal dalam membina rumah tangga: apakah ia mampu memimpin sebuah negara yang cakupannya lebih besar? Mungkin, orang yang berkata demikian adalah orang yang juga mendukung Basuki Tjahaja Purnama. Ahok baru-baru ini mengalami apa yang pernah dirasakan mantan pemimpinnya di Gerindra. Apakah Ahokers jadi ragu karenanya? I don’t think so.

Jelas, dua hal itu berbeda. Memimpin negara bisa diikhtiarkan, sementara cinta menyangkut hati orang lain yang tidak bisa dipaksakan. Kita tidak bisa memilih mencintai siapa. Apabila cinta kita terbalas, itu karena faktor keberuntungan. Begitu pula dengan kesetiaan pasangan.

Baca juga:  Muhammadiyah dan NU Kompak Tidak Ikut-ikutan Musyawarah Ulama PA 212 Bahas Capres 2019

Sesumbar ingin jadi presiden di Twitter, Ahmad Dhani pun pernah disinggung masalah keretakan rumah tangganya dengan Maia. Lalu Mas Dhani kurang-lebih menjawab begini, “Istri dan putranya Nabi Nuh juga membangkang. Apakah Nabi Nuh jadi diragukan kepemimpinannya dalam menjalankan bahtera penyelamatan umat manusia?”

3. Rivalitas Legendaris dengan Akhir yang Klise

Selama ini, hampir seluruh media, kecuali TV One, menggambarkan sosok Prabowo sebagai sang antagonis, dari mulai guyonan ‘Tampang Boyolali’ sampai marah-marah ke wartawan. Sementara itu, Jokowi dicitrakan sebagai hero. Di saat Prabowo melempar pesan-pesan pesimistis, Jokowi meredamnya dengan selalu berpikir positif dan sikap optimisme. Hal ini menjadikan rivalitas keduanya semakin hitam-putih.

Dari banyak cerita fiksi, terdapat rivalitas legendaris yang kita semua tahu akan bagaimana hasil akhirnya. Misalnya, di kartun Spongebob, Plankton selalu berusaha merebut resep rahasia Krabby Patty dari tangan Tuan Krabs, tapi percobaannya berkali-kali gagal. Contoh lain, sinetron Tuyul & Mbak Yul, di mana setiap hari Samson dan Pampam mengejar Ucil, tapi tidak pernah berhasil menangkapnya. Nasib serupa juga dialami Team Rocket di anime Pokemon: di ending setiap episode, mereka selalu ditendang jauh oleh Pikachu dan teman-temannya.

Begitulah jatah Prabowo. Seberapa keras usahanya menggapai cita-cita, ia akan dikalahkan oleh Jokowi sebagai karakter baik dengan fanbase yang super solid. Namun, tak mengapa. Tidak semua usaha harus berakhir sesuai ekspektasi. Kegagalan pun termasuk hasil, kan? Yang mana kita tidak tahu hikmahnya apa.

Dari rivalitas legendaris ini, setidaknya kita bisa mengambil pelajaran. Kita bisa mencontoh semangat kerja Jokowi, sekaligus meniru sifat pantang menyerah Prabowo. Yang satu mengajarkan apa itu amanah, satunya lagi mengajarkan arti qonaah.

Semoga terus qonaah ya, Pak Prabs.

Loading...

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://mojok.co/hrf/esai/tiga-alasan-jokowi-menang-jadi-presiden/

Thursday, January 17, 2019

Cerita Tersangka Pembunuhan Soal Tato-tato di Badannya, Ada Doraemon dan Teman Spongebob - Tribunnews

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Zulkarnaen alias Zul (22) buron kasus pengeroyokan yang berujung kematian, punya cerita soal tato yang dimilikinya.

Tato-tato yang dimilikinya, diceritakan saat Zul terbari kesakitan usai ditembak tim Jatanras Polrestabes Makassar, di RS Bhayangkara, Kamis (17/1/2019).

Ada beberapa tato yang dimiliki Zul di bagian tubuhnya, seperti di tangan kiri. Salah satu petugas menanyakan makna tato itu, Zul mengaku itu tato Plankton.

"Itu tato plankton pak, plankton teman sama spongbob. Kalau di dada kanan ini tato saudara saya pak," kata Zul, setelah tiga luka peluru di kaki kanannya dijahit.

Baca: Rekonstruksi Wajah Putri Diana, Beginilah Perkiraan Wajahnya Saat ini Bila Masih Hidup

Tidak sampai disitu, Zul, buronan kasus pengeroyokan berujung kematian korban 11 Januari 2018 di Jl Mappaodang. Dia jelaskan tato dibeberapa tubuh lainnya.

"Ada tato kecil di kaki dan tangan, tato daraemon dipunggung pak, tidak tahu itu daraemon temannya siapa," ujar Zul, dan membuat senyum perawat rumah sakit.

Zul ditangkap di rumahnya, di Jl Banta-bantaeng Kota Makassar, Rabu (16/1) sore. Berdasarkan pada STPL / 415 / X / 2018 / Restabes Mks / Sek Mamajang.

Kasubnit Jatanras Ipda Ahmad Syah Jamal mengatakan, pelaku ditembak karena mendorong petugas saat tim Jatanras melakukan pengembangan.

"Dia mendorong petugas dan benturkan badan untuk lari, sudah diperingatkan tapi tetap melawan. Akhirnya kita ambil tindakan tegas," kata Ipda Jamal. (*)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro http://www.tribunnews.com/regional/2019/01/17/cerita-tersangka-pembunuhan-soal-tato-tato-di-badannya-ada-doraemon-dan-teman-spongebob

Ditembak Polisi, Buronan Kasus Pembunuhan Ini Cerita Makna Tato di Badannya - Tribun Timur

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Zulkarnaen alias Zul (22) buron kasus pengeroyokan yang berujung kematian, punya cerita soal tato yang dimilikinya.

Tato-tato yang dimilikinya, diceritakan saat Zul terbaring kesakitan usai ditembak tim Jatanras Polrestabes Makassar, di RS Bhayangkara, Kamis (17/1/2019).

Ada beberapa tato yang dimiliki Zul di bagian tubuhnya, seperti di tangan kiri. Salah satu petugas menanyakan makna tato itu, Zul mengaku itu tato Plankton.

Baca: Unik, Pesta Pernikahan Warga Polman Berlangsung di Hutan Bambu

Baca: Skuad PSM Makassar Hindari Latihan di Lapangan Terbuka, Ini Alasannya

Baca: VIDEO: Suasana Saat Ketua DPRD Bulukumba Terima Kunker DPRD Tana Toraja

"Itu tato plankton pak, plankton teman sama spongbob. Kalau didada kanan ini tato saudara saya pak," kata Zul, setelah tiga luka peluru di kaki kanannya dijahit.

Tidak sampai disitu, Zul, buronan kasus pengeroyokan berujung kematian korban 11 Januari 2018 di Jl Mappaodang. Dia jelaskan tato dibeberapa tubuh lainnya.

"Ada tato kecil di kaki dan tangan, tato daraemon dipunggung pak, tidak tahu itu daraemon temannya siapa," ujar Zul, dan membuat senyum perawat rumah sakit.

Baca: VIDEO: Suasana Saat Ketua DPRD Bulukumba Terima Kunker DPRD Tana Toraja

Baca: Jelang Debat Capres dan Cawapres, PDIP Toraja Utara Nobar di Cafe Cimsky Rantepao

Baca: Persyaratan dan Cara Daftar SIPSS Untuk SMA, DIV/S1, S2: Pantau Link Penerimaan.polri.go.id

Zul ditangkap di rumahnya, di Jl Banta-bantaeng Kota Makassar, Rabu (16/1) sore. Berdasarkan pada STPL / 415 / X / 2018 / Restabes Mks / Sek Mamajang.

Kasubnit Jatanras Ipda Ahmad Syah Jamal mengatakan, pelaku ditembak karena mendorong petugas saat tim Jatanras melakukan pengembangan.

"Dia mendorong petugas dan benturkan badan untuk lari, sudah diperingatkan tapi tetap melawan. Akhirnya kita ambil tindakan tegas," kata Ipda Jamal.(*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami: 

Follow juga akun instagram official Kami: 

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro http://makassar.tribunnews.com/2019/01/17/ditembak-polisi-buronan-kasus-pembunuhan-ini-cerita-makna-tato-di-badannya

Ledakan Populasi Plankton Beracun di Ambon, Warga Diimbau Tidak Makan Ikan, Ini Alasannya - Tribun Sumsel

Ledakan Populasi Plankton Beracun di Ambon, Ikan'>Warga Diimbau Tidak Makan Ikan, Ini Alasannya

TRIBUNSUMSEL.COM - Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti sangat gencar mengimbau masyarakat agar banyak mengonsumsi ikan.

Susi Pudjiastuti yang dikenal sebagai menteri dengan gaya nyentrik itu selalu mengimbau masyarakat agar makan ikan melalui berbagai kesempatan.

Namun, di tengah gencarnya imbauan untuk mengonsumsi ikan, warga Ambon justru berkebalikan.

Dilansir dari video yang diunggah Twitter @KompasTV pada Rabu (16/1/2019), warga Ambon kini diimbau untuk tidak makan ikan.

Ternyata Asisten Raffi Ahmad Diajak ke Luar Negeri Bukan Untuk Happy-happy, Ini Tugas Khususnya

Cerai dari Angel Lelga, Vicky Prasetyo Gandeng Wanita Bule, Siapa?

Imbauan ini dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Ambon, Maluku.

Imbauan tersebut menyatakan agar warga Ambon tidak mengpnsumsi ikan mati di Teluk Ambon.

Hal ini dilakukan lantaran adanya ledakan populasi plankton beracun di perairan tersebut.

Mengonsumsi ikan yang mati akibat fitoplankton sangat berbahaya bagi manusia.

Dampaknya bisa menyebabkan keracunan hingga kematian.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro http://sumsel.tribunnews.com/2019/01/17/ledakan-populasi-plankton-beracun-di-ambon-warga-diimbau-tidak-makan-ikan-ini-alasannya

Wednesday, January 16, 2019

Mengenal Pari Mobula, Ikan Pari yang Bisa Terbang dan Hampir Punah - Semua Halaman - Bobo

Ikan pari mobula yang bisa terbang

National Geographic Kids

Ikan pari mobula yang bisa terbang

Bobo.id - Burung diketahui sebagai binatang yang bergerak dan berpindah tempat dengan cara terbang.

Selain burung, ternyata ada hewan laut yang juga bisa terbang, lo, teman-teman, yaitu ikan pari.

Pari yang bisa terbang ini adalah jenis pari mobula yang dikenal karena kemampuannya untuk melompat sangat tinggi dan terlihat seperti terbang keluar dari air.

Bahkan di beberapa tempat, kemampuan pari mobula untuk terbang keluar dari air menjadi atraksi atau pertunjukan, lo, seperti di perairan Nusa Penida, Bali.

Baca Juga : Kisah Sedih Burung Rangkong, Burung Cantik yang Banyak Diburu Paruhnya

Terbang dengan menggunakan "sayap"

Seperti burung yang terbang dengan menggunakan sayap, pari mobula juga terbang menggunakan "sayap", lo.

Sayap yang dimiliki oleh pari mobula ini mempunyai lebar antara satu sampai lebih dari tiga meter, bahkan ada juga yang lebar sayapnya mencapai hampir tujuh meter, lo.

Terdapat sembilan spesies pari mobula dengan berbagai ukuran. Dua spesies di antaranya adalah yang terbesar dibandingkan spesies lainnya, yaitu Mobula japanica dan Mobula tarapacana.

Pari mobula biasanya makan berbagai makhluk laut, mulai dari berbagai jenis plankton seperti fitoplankton dan zooplankton, krustasea kecil seperti udang, dan berbagai jenis ikan yang berenang secara kelompok.

Bisa terbang dengan sangat tinggi

Ikan pari biasanya akan berenang di permukaan laut hingga dasar laut, tapi berbeda dengan ikan pari mobula ini.

Baca Juga : Wah, Ternyata Hewan Juga Bisa Bermimpi, Kucing Salah Satunya!

Pari mobula biasa berenang secara berkelompok, dan tiba-tiba akan berenang menembus permukaan air.

Saat terbang menembus permukaan air ini, pari mobula akan terbang ke udara hingga mencapai ketinggian lebih dari dua meter, lo!

Setelah terbang, mereka akan langsung menjatuhkan diri mereka lagi ke dalam air dan menimbulkan suara yang kencang.

Apa tujuannya, ya?

Sampai saat ini, para peneliti belum tahu pasti, nih, alasan pari mobula melakukan lompatan yang sangat tinggi dan terlihat seperti berenang tersebut.

Tapi peneliti mempunyai beberapa dugaan kenapa pari mobula melompat dengan sangat tinggi dari dalam air.

Kemungkinan pertama, pari mobula terbang untuk menyingkirkan parasit dan juga remora, yaitu ikan yang menempel di ikan lain yang ukurannya lebih besar seperti hiu, paus, atau ikan pari.

Baca Juga : Benarkah Beruang Suka Makan Madu? Ayo, Cari Tahu Makanan Kesukaannya!

Selain itu, peneliti juga menganggap lompatan pari mobula ini dilakukan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pari lain yang lokasinya terisolasi atau ada di tempat terpencil.

Dengan melakukan lompatan tadi, mereka bisa menunjukkan lokasinya untuk membantu pari lain yang terisolasi bergabung dengan kelompok mereka.

Kemungkinan lain adalah lompatan ini dilakukan untuk menarik perhatian lawan jenis, nih, teman-teman. Itu karena tidak hanya pari mobula jantan saja yang terbang, tapi pari betina juga melakukan lompatan ke udara.

Lompatan ini juga dianggap oleh para peneliti sebagai salah satu cara pari mobula bersenang-senang, lo.

Sama seperti lumba-lumba yang suka melompat ke udara, kemungkinan lompatan ikan pari yang terlihat seperti terbang ini juga dilakukan untuk bersenang-senang.

Terancam punah

Sayangnya, ikan pari mobula yang bisa terbang ini dinyatakan menjadi binatang yang terancam punah, nih, teman-teman.

Konferensi yang digelar di Johannesburg, Afrika Selatan pada bulan Oktober 2016 yang lalu menyatakan pari mobula termasuk dalam daftar Apendiks II.

Baca Juga : Bunga yang Wangi Semerbak Ini Dapat Mengakibatkan Cegukan, Pernah Menemukannya?

Apendiks II adalah daftar spesies yang tidak terancam oleh kepunahan, tapi spesies ini bisa punah kalau dilakukan perdagangan yang terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan untuk melarang adanya ekspor pari mobula dan turunannya ke luar negeri, teman-teman.

Tapi ikan pari mobula masih bisa dimanfaatkan di dalam wilayah Indonesia, salah satunya adalah untuk upaya konservasi.

Source: spotmydive.com; kkp.go.id

Video Pilihan

PROMOTED CONTENT

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro http://bobo.grid.id/read/081605058/mengenal-pari-mobula-ikan-pari-yang-bisa-terbang-dan-hampir-punah?page=all

Ancaman Mikroplastik Semakin Nyata di Kawasan Pesisir Indonesia. Seperti Apa? - Mongabay.co.id

Setiap tahun laut Indonesia diperkirakan mendapat kiriman berupa sampah plastik bekas konsumsi manusia dengan jumlah antara 100 ribu ton hingga 400 ribu ton. Kiriman sampah itu, memastikan bahwa manusia menjadi produsen sampah paling dominan di bumi ini. Asumsi sederhana namun kasar itu, didapat melalui penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Banyaknya produksi sampah, terutama plastik yang dikirim ke lautan Indonesia, secara langsung ikut menjadikan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai kawasan kotor dan penuh sampah. Apalagi, dari hasil penelitian, didapatkan fakta bahwa sampah yang ada di kawasan pesisir didominasi oleh plastik dengan prosentase antara 36 hingga 38 persen.

Peneliti Kimia Laut dan Ekotoksikologi Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI Reza Cordova menyatakan, dari semua sampah yang masuk ke laut Indonesia, sebagian besar terdiri dari plastik dan karet, logam, kayu olahan, kain, lainnya, dan bahan yang berbahaya. Semua sampah itu, dibawa oleh aliran sungai dan juga beragam aktivitas manusia.

“Namun, dominasi bahan plastik masih sulit digeser oleh sampah yang berasal dari material lain,” ucapnya pekan lalu, di Jakarta.

baca : Air Laut Indonesia Sudah Terpapar Mikroplastik dengan Jumlah Tinggi, Seperti Apa?

Partikel mikroplastik dapat termakan secara tak sengaja oleh indukan maupun anakan Coelacanth yang merupakan ancaman nyata. Foto: Christopel Paino/Mongabay Indonesia

Mengingat banyaknya sampah yang berkumpul di kawasan pesisir, Reza mengingatkan kepada semua pihak untuk bisa sama-sama menjaga lingkungan sedari usia dini. Perhatian dari masyarakat, menjadi sangat penting karena itu bisa mengubah gaya hidup yang biasa dijalankan. Semakin tinggi kesadaran untuk menjaga lingkungan, maka perlindungan akan semakin baik.

Berkaitan dengan sampah laut, khususnya sampah plastik dan mikroplastik, Reza menuturkan bahwa keterlibatan semua pihak, dari Pemerintah hingga masyarakat adalah hal yang mutlak dan tidak bisa ditawar lagi. Salah satu cara menanggulangi sampah jenis tersebut, masyarakat dihimbau untuk bisa mengurangi konsumsi plastik, terutama yang sekali pakai dan menghindari penggunaan mikroplastik dalam bahan kosmetik.

“Sehingga itu membantu kelestarian laut Indonesia dan dunia,” sebutnya.

baca juga : Ditemukan 5,9 Kg Sampah Dalam Perut Paus Sperma di Wakatobi. Kok Bisa?

Paparan Mikroplastik

Untuk kajian yang dilakukan LIPI sendiri, Reza mengatakan bahwa itu dilaksanakan di 18 pantai yang sudah dipilih. Semua pantai itu menjadi titik utama untuk dilakukan penelitian dan pemantauan setiap bulan. Selama melakukan penelitian, pemantauan sampah terdampar diakuinya menjadi salah satu perhatian utama yang dilakukan oleh tim.

Selain pemantauan sampah terdampar, Reza mengungkapkan, tim juga menjadikan 13 lokasi pesisir sebagai kawasan uji sampel mikroplastik di permukaan air. Kemudian, ada juga delapan lokasi untuk pengujian mikroplastik di sedimen dan 10 lokasi untuk pemantauan satu genus ikan (Stolephorus sp) atau ikan teri. Dari semua aktivitas pemantauan itu, ditemukan fakta bahwa mikroplastik bisa ditemukan pada seluruh lokasi kajian, baik pada permukaan air, sedimen, maupun pada tubuh ikan.

Menurut Reza, mikroplastik terbanyak ditemukan pada permukaan air Sulawesi Selatan dan Teluk Jakarta dengan rerata 7.5 hingga 10 partikel per meter kubik. Kemudian, pada sedimen yang diteliti di perairan Aceh, Sulawesi Selatan dan Biak, Papua, ditemukan lebih dari 100 partikel per kilogram. Terakhir, dari hasil penelitian juga ditemukan mikroplastik pada ikan teri dengan 0,25 hingga 1.5 partikel per gram. “Atau antara 58 hingga 89 persen pada setiap ikan teri,” ucapnya.

Secara keseluruhan, dari hasil penelitian yang sudah dilakukan itu, ditemukan adanya hubungan positif antara kepadatan penduduk dengan sampah plastik dan mikroplastik pada lingkungan. Kemudian, dari penelitian juga didapatkan fakta bahwa plastik dan mikroplastik yang ditemukan masih didominasi jenis plastik sekali pakai.

baca juga : Makhluk Ini Menyebarkan Mikroplastik ke Dasar Lautan. Begini Kekhawatiran Peneliti

Sampah plastik dan mikroplastik di lautan membahayakan bagi penyu karena dianggap makanan. Banyak penyu dan biota laut yang mati karena memakan sampah di lautan. Foto : ecowatch

Dari hasil penelitian tersebut, Reza mengingatkan kepada semua orang tentang bahaya dari mikroplastik. Hal itu, karena walau kandungan mikroplastik relatif rendah pada temuan yang sudah didapat, tetapi perlu diwaspadai tentang bahayanya sebab hingga saat ini belum banyak diketahui apa dampak lain dari partikel berbahaya tersebut.

Dengan fakta seperti, LIPI terus berusaha untuk melakukan pemantauan sebaran mikroplastik yang ada di perairan laut Indonesia dan dampak yang ditimbulkan terhadap ekosistem yang ada di laut. Dengan melakukan pemantauan, dia juga menyebut kalau pengelolaan sampah laut yang ada bisa dilakukan lebih baik lagi.

Di sisi lain, mengingat tingginya penggunaan plastik di dunia, dan khususnya di Indonesia, Reza menyebutkan bahwa LIPI sudah merencanakan untuk melakukan penelitian mikroplastik dalam jangka waktu yang panjang. Penelitian tersebut akan berfokus pada pengaruh mikroplastik pada biota laut, lingkungan, serta kesehatan manusia.

Lebih jauh, Reza menambahkan, polusi plastik yang ada di dunia, awalnya dilihat hanya sebagai masalah estetika saja. Tetapi, lambat laun, terutama setelah dilakukan banyak penelitian, akhirnya didapatkan fakta bahwa beberapa dekade terakhir polusi plastik sudah menyebabkan dampak negatif pada biota laut yang disebabkan karena salah makan atau tersangkut (terjerat).

Ancaman Biota Laut

Dengan segala ancaman negatif dari sampah plastik dan mikroplastik, Reza mengatakan bahwa pada 2050 diperkirakan jumlah sampah plastik akan lebih banyak dari jumlah ikan yang ada di lautan. Pun demikian, di saat yang sama, jumlah sampah mikroplastik diperkirakan jumlahnya akan lebih banyak dibanding dengan jumlah plankton yang ada di laut.

“Itu akan mengancam kehidupan laut dan juga manusia,” tandasnya.

Ancaman yang sedemikian besar itu, bagi Reza sudah seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Dengan demikian, informasi tentang polusi sampah dan dampaknya terhadap organisme laut yang sebelumnya masih sangat terbatas, akan lebih banyak lagi. Lalu, penelitian tentang sampah plastik di ekosistem perairan laut juga diharapkan bisa lebih banyak dilakukan lagi.

Reza menegaskan, dukungan dari pemerintah dan publik untuk penanganan sampah plastik di laut juga perlu diperkuat lebih baik lagi, karena itu akan mendukung untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau sustainable development goal(SDGs) pada 2030 mendatang. Bentuk dukungan yang sudah ada dari Pemerintah, salah satunya adalah pengalokasian dana setiap tahun hingga 2025 sebesar Rp13 triliun.

“Itu agar komitmen penurunan 70 persen sampah di laut bisa tercapai. Itu juga menunjukkan betapa pentingnya kajian penelitian terkait sampah laut. Adapun, sampah plastik secara umum terbagi menjadi ukuran besar dan ukuran mikroskopis,” pungkas dia.

menarik dibaca : Menelisik Jejak Plastik di Samudera Kini

Berbagai jenis sampah plastik yang ditemukan dalam perut paus sperma yang terdampar mati di Wakatobi, Minggu (18/11/2018). Foto: Alfi/AKKP Wakatobi/Mongabay Indonesia

Sebelumnya, Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) Tiza Mafira mengatakan, penangananan masalah sampah plastik di Indonesia tidak bisa dilakukan tanpa perencanaan yang matang. Di antara itu, harus ada juga dorongan untuk membuat regulasi tentang pembatasan kantong plastik yang tujuannya untuk mengurangi sampah plastik.

“Regulasi itu melalui pajak dan pelarangan penggunaan,” tutur dia.

Di Indonesia sendiri, gerakan diet kantong plastik sudah dilaksanakan Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Kota Bogor (Jawa Barat), Kota Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Kota Denpasar (Bali). Kota-kota tersebut adalah kota pesisir yang memiliki banyak sungai, sehingga berkontribusi mencegah sampah kantong plastik masuk ke laut. Sejak diterapkan pada 2016, penggunaan kantong plastik di Banjarmasin turun hingga 95 persen dan penjualan tas anyaman hasil kearifan lokal juga meningkat di saat bersamaan.

Setelah kota-kota tersebut, Tiza menyebut, kota lain yang menyusul untuk menerapkan kebijakan itu, adalah Kota Padang (Sumatera Barat), Kota Cimahi (Jabar), dan Kota Malang (Jawa Timur). Ketiganya saat ini sedang berproses untuk mengeluarkan peraturan tentang pembatasan kantong plastik.

(Visited 1 times, 82 visits today)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://www.mongabay.co.id/2019/01/16/ancaman-mikroplastik-semakin-nyata-di-kawasan-pesisir-indonesia-seperti-apa/

Tuesday, January 15, 2019

Petisi Putar Lagu Spongebob di Super Bowl Peroleh Sejuta Dukungan - SINDOnews

loading...

JAKARTA - Sudah tercatat lebih dari 1 juta orang telah membubuhkan tandatangannya di dalam petisi yang menyerukan agar lagu SpongeBob SquarePants yang berjudul "Sweet Victory" diputar di Super Bowl.

Petisi tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang Stephen Hillenburg, sang pencipta karakter SpongeBob SquarePants.

"Sweet Victory" dimainkan dalam dua episode yang berjudul "Band Geeks", di mana Squidward meminta bantuan kepada penghuni Bikini Bottom termasuk SpongeBob, Mr Krabs, Patrick dan Plankton untuk membentuk marching band setelah dia berbohong kepada mantan teman SMA-nya.

Baca Juga:

Setelah beberapa kali gagal saat latihan, namun marching band tersebut mengejutkan Squidward dan temannya lantaran mereka berhasil tampil dengan sempurna.

Petisi tersebut dituangkan di situs Change.org oleh Isreal Colunga dengan judul "Have Sweet Victory performed at the Super Bowl". Petisi itu berisi permintaan lagu "Sweet Victory" dimainkan di babak pertama Super Bowl. Sekitar 1.100.500 orang telah memberikan dukungan mereka pada petisi ini dan dengan banyak yang setuju, ini akan menjadi sebuah kehormatan yang besar.

"Masalah: Beberapa dari Anda mungkin atau mungkin tidak tahu, Stephen Hillenburg -pencipta SpongeBob Sqaurepants- telah meninggal baru-baru ini. Sebagai penghormatan kepada warisannya, kontribusinya pada generasi anak-anak, dan untuk benar-benar menampilkan kehebatan lagu ini, kami menyerukan 'Sweet Victory' untuk ditampilkan di babak pertama," bunyi petisi tersebut seperti dilansir dari The Evening Standard.

Hillenburg meninggal dunia di usia 57 tahun pada 26 November 2018 atau tepat satu tahun setelah ia mengumumkan didiagnosis menderita penyakit motor neuron. Hillenburg menerima dua Emmy Awards dan enam Annie Awards, dari International Animated Film Association untuk SpongeBob SquarePants.

Nickelodeon mengumumkan berita kematian Hillenburg melalui sebuah pernyataan yang berbunyi, "Kami sedih berbagi berita meninggalnya Stephen Hillenburg, pencipta SpongeBob SquarePants. Hari ini, kami mengamati saat hening untuk menghormati kehidupan dan pekerjaannya."

(nug)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://lifestyle.sindonews.com/read/1370775/166/petisi-putar-lagu-spongebob-di-super-bowl-peroleh-sejuta-dukungan-1547567472

5 Jenis Ikan Berdasarkan Cara Makannya, Apa Kamu Bisa Membedakannya? - Semua Halaman - Bobo

Ikan badut suka bermain dan bersembunyi di anemon

PxHere

Ikan badut suka bermain dan bersembunyi di anemon

Bobo.id - Teman-teman tahu tidak kalau ikan dibedakan menurut cara makannya?

Eits, tunggu dulu sebelum kita ke sana yuk, kenali dahulu tentang ikan. Ikan merupakan anggota vertebrata yang hidup di air dan bernapas dengan isang.

Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam, lo, teman-teman!Jumlah spesies ikan yang ada di seluruh dunia yaitu 27.000.

Ikan memiliki berbagai macam ukuran yang berbeda-beda.

Baca Juga : Banyak Orang Tak Suka Bau Amis Ikan, Kenapa Ikan Bau Amis?

O iya, ikan paus dan ikan duyung sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.

Lalu, apa saja, sih, jenis ikan menurut cara makannya?

1. Ikan Predator

Ikan hiu

Pixabay

Ikan hiu

Ikan predator ini merupakan ikan karnivora.

Ikan ini akan memangsa dan memakan mangsanya sesama hewan secara hidup-hidup.

Ikan ini mempunyai gigi yang tajam serta rahang yang kuat.

Contoh ikan predator ini seperti ikan hiu, belut listrik, dan ikan kakap.

Baca Juga : Hati-Hati! Ikan Mandarin yang Cantik Ini Ternyata Beracun, lo!

2. Ikan Gracier

Ikan ini mengambil makanan mereka dengan cara menggerogotinya.

O iya, contoh dari ikan ini yaitu ikan mujair dan ikan nilem.

3. Ikan Stainer

Ikan ini mengambil makanan mereka dengan cara menggeser dengan mulut yang terbuka.

Kebanyakan makanan dari ikan ini berupa plankton.

Contoh dari ikan stainer ini ikan lemuru dan ikan nemo atau ikan badut.

Baca Juga : Warna Daging Ikan Salmon Berbeda dari Ikan Lainnya, Kenapa, ya?

4. Ikan Sucker

Ikan mas.

Pixabay

Ikan mas.

Ikan ini mengambil makanannya dengan cara mengisap lumpur atau berpasir di dasar perairan.

Contoh dari ikan sucker ini adalah ikan mas.

5. Ikan Parasit

Ikan parasit ini mengambil makanannya dari tubuh hewan besar lainnya.

Contoh ikan ini adalah ikan belut laut.

Nah, bukan hanya manusia saya yang memiliki cara makan yang unik. Ikan juga punya, lo.

(Penulis: Felixia Amanda)

Baca Juga : Aquaman Bisa Berkomunikasi dengan Ikan, Bagaimana di Dunia Nyata?

Lihat juga video ini, yuk! 

Video Pilihan

PROMOTED CONTENT

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro http://bobo.grid.id/read/081604302/5-jenis-ikan-berdasarkan-cara-makannya-apa-kamu-bisa-membedakannya?page=all

5 Lagu Ini Jadi Favorit di Serial Kartun Spongebob Squarepants - IDN Times

Spongebob adalah kartun yang cukup banyak digemari oleh anak – anak bahkan orang dewasa. Kartun ini menceritakan tentang bawah laut. Tapi, serial Spongebob tidak hanya kartun dan tontonan saja lho. Ada juga lagu – lagu yang malah disukai banyak penggemarnya. Lagu apa sajakah itu?

1. Sweet Victory – Band Geeks

https://www.youtube.com/embed/k9iYm9PEAHg

Semuanya berawal dari teman Squidward, Squilliam yang berkata bahwa bandnya tidak bisa tampil dan meminta Squidward menggantikannya. Karena Squidward tidak ingin terlihat buruk, dia berkata siap menggantikannya dan meminta semua orang di Bikini Bottom untuk menjadi anggotanya. Episode ini cukup lucu apalagi di bagian ketika hari pertama latihan, terutama saat Patrick ribut dengan Sandy. Setelah latihan yang cukup lama, Squidward merasa bandnya tidak bisa tampil dan ternyata, Spongebob berhasil menyatukan mereka dan tampil bagus dengan lagu Sweet Victory.

2. Aku Butuh 4 Lembar – Whale of a Birthday

https://www.youtube.com/embed/8APdhOetA_E

Di episode ini, Pearl ingin sekali ulang tahunnya dirayakan secara meriah. Tapi, ayahnya si Tuan Krab memang pelit dan berusaha menghemat pengeluaran namun tetap merayakannya. Makanya, patung Pearl terbuat dari Patty, minuman dari air cucian beras dan band yang diinginkan Pearl, Boys Who Cry malah diganti oleh Squidward. Meskipun begitu, gaya dan liriknya bisa bikin ngakak ketika mendengar lagunya. Tapi, akhirnya Spongebob yang membeli banyak kado dan mengundang Boys Who Cry menggunakan uang tuan Krab.

3. Ripped Pants – Ripped Pants

https://www.youtube.com/embed/HTj2n52jz94

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editors’ picks

Spongebob dan Sandy sedang berada di pantai, dan kemudian Larry Lobster mendatangi mereka. Sandy dan Larry pun bergantian mengangkat beban yang sayangnya Spongebob tidak bisa melakukannya. Spongebob berusaha melakukannya dengan ranting dan bebannya adalah marshmallow. Sayangnya celananya sobek, dan semuanya menertawakannya. Ketika mendekati akhir episode, Spongebob akan menyanyikan lagu Ripped Pants.

Baca Juga: 5 Episode Spongebob yang Paling Mengerikan, Sudah Nonton?

4. Goofy Goober Rock – The Spongebob SquarePants Movie

https://www.youtube.com/embed/MlnDf3e3PQ0

Siapa yang belum pernah menontonnya? Spongebob movie ini keren dan bagus di alur ceritanya. Di film ini, Spongebob menyanyikan Goofy Goober untuk menghancurkan ember “pengendali” buatan Plankton. Itu merupakan bagian dari rencana Z milik Plankton. Ketika Krusty Krab 2 akan dibuka, pasukan ember plankton menguasai Krusty Krab 2 dan yang mampu menghentikannya hanya Spongebob dan Patrick karena mereka belum dikuasai ember tersebut.

5. Best Day Ever – Best Day Ever

https://www.youtube.com/embed/tEDY0-vPFR8

Spongebob sudah punya list apa yang dia akan lakukan hari itu dan menjadikannya sebagai hari terbaiknya. Tapi sayangnya semuanya tidak terjadi. Hingga akhirnya ketika ingin menonton konser Squidward, dia memberikan giginya untuk memperbaiki klarinetnya. Sayangnya ia tidak bisa masuk dan akhirnya bersembunyi di tas Mrs. Puff. Ternyata dia mendapat kursi VIP, dan ketika duduk, konser telah berakhir. Akhirnya Spongebob menyanyikan lagu Best Day Ever di panggung hingga semua pengunjung tertidur atau sudah pergi.

Spongebob bukan hanya ditonton saja, tapi ada lagu – lagunya juga. Terkadang, lagunya malah lebih fenomenal daripada episodenya sendiri. Mana lagu favorit kamu?

Baca Juga: Bukan Hanya Film, Ini 5 Video Game Terbaik SpongeBob SquarePants 

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://www.idntimes.com/hype/entertainment/william-tanamal/5-lagu-ini-jadi-favorit-di-serial-kartun-spongebob-squarepants-c1c2

Monday, January 14, 2019

Menyaksikan Dampak Perubahan Iklim di Patagonia Chili - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu tempat yang bisa dijadikan 'laoratorium' untuk memahami dampak perubahan iklim di bumi adalah kawasan Patagonia, khususnya yang berada di Chili, Amerika Selatan.

Sebagai bagian paling selatan di Chili, Patagonia adalah tempat di mana para ilmuan berkumpul untuk meneliti tentang paus, lumba-lumba, dan alga terhadap perubahan iklim.

Mengutip AFP, Senin (14/1), empat orang peneliti dari Universitas Austral di Chili bertolak dari Punta Arenas menuju teluk tersembunyi Seno Ballena.

Teluk tersebut didapuk sebagai tempat yang representatif untuk mengamati kondisi lautan terkini, khususnya dalam beberapa dekade terakhir di mana dampak pemanasan global makin bisa dirasakan oleh penduduk bumi.

"Tempat ini mengizinkan kami untuk bereksperimen apapun yang menyangkut penelitian perubahan iklim. Bahkan hasilnya pun bisa langsung didapatkan tanpa perlu waktu untuk membayangkan," ujar seorang pakar biologi kelautan, Maximiliano Vergara.

Namun proses penelitian di teluk tersebut bukan perkara yang mudah, para peneliti itu harus melewati Selat Magellan yang dikenal memiliki ombak berbahaya.

Jalur ini dikenal berbahaya karena Selat Magellan menghubungkan dua samudra legendaris, Pasifik dan Atlantik.

Kemudian perjalanan masih harus dilanjutkan beralih wahana transportasi dengan perahu kecil dengan kecepatan 100 kilometer per jam dalam suhu khas kutub.

Setibanya di lokasi, para peneliti akan menganalisis beberapa variabel pada air seperti unsur kimia, aspek biologi, kadar keasaman, salinitas, dan kalsium untuk mengetahui dampak perubahan iklim.

Nama Seno Ballena diambil dari nama paus bungkuk yang selalu mampir ke tempat ini untuk menyantap makanan favoritnya, setelah bertualang dari perairan Amerika Tengah.

Para paus itu kembali ke tempat ini bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan banyak ikan sarden di tempat ini. Sehingga menu makanan untuk melenyapkan lapar bagi sang paus pun bisa terpenuhi.

Namun sayangnya, perubahan iklim membuat ekosistem berubah.

Melelehnya es di Pulau Santa Ines membuat populasi sarden menurun karena makanannya, yakni plankton, berkurang bahkan menghilang.

"Perubahan struktur mikroalga bisa membawa dampak yang besar bagi ekosistem di perairan ini," ujar seorang pakar biologi kelautan, Marco Antonio Pinto.

"Pada kondisi yang normal, mikroalga menjadi makanan untuk zooplankton. Sistem inilah yang membentuk rantai makanan di perairan ini sampai ke perut ikan paus, hingga akhirnya semuanya berubah karena perubahan iklim."

(agr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190114140219-269-360692/menyaksikan-dampak-perubahan-iklim-di-patagonia-chili

Pintar Menyamar, 5 Binatang Ini Mempunyai Tubuh yang Nyaris Transparan - Semua Halaman - Bobo

Bobo.id - Makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan mempunyai berbagai cara untuk menghidari serangan predator, teman-teman.

Seperti cicak yang memutuskan ekornya untuk mengalihkan perhatian predator atau bunglon yang menyamar dengan cara mengubah warna tubuhnya.

Selain menggunakan cara-cara tadi, ada beberapa hewan yang menghindari serangan predatornya dengan mempunyai tubuh yang nyaris transparan atau tidak terlihat, lo.

Cahaya yang mengenai tubuh mereka akan dibelokkan agar tidak memantulkan cahaya dan membuat mereka tidak terlihat, nih.

Baca Juga : Siput Paling Kesepian Sekaligus Siput Pohon Hawaii Terakhir Mati

Apa saja, ya, hewan yang memiliki tubuh yang nyaris transparan?

1. Gurita Kaca

Hewan ini dinamai gurita kaca karena mempunyai tubuh yang warnanya nyaris transparan. Cahaya juga bisa menembus tubuh mereka, teman-teman.

Karena tubuhnya yang berwarna nyaris transparan, beberapa bagian dalam tubuhnya bisa terlihat dengan jelas, seperti usus, saraf optik, dan mata.

Beberapa bagian gurita kaca masih terlihat karena beberapa alasan, teman-teman, seperti mata yang membutuhkan cahaya agar bisa melihat dengan jelas.

Agar bisa berfungsi dengan baik, mata perlu menyerap cahaya, sehingga tidak mungkin gurita gelas mempunyai mata yang berwarna transparan.

Nah, agar bagian tubuh lainnya yang berwarna tidak menarik perhatian predatornya, gurita kaca memanfaatkan matanya yang panjang, teman-teman.

Mata gurita yang panjang bisa meminimalkan bayangan gurita yang dilemparkan ke bagian bawah, lo, sehingga kecil kemungkinan untuk predator yang berada di bawah gurita kaca bisa melihat hewan ini.

2. Cumi Gelas

Sama seperti gurita kaca, cumi gelas juga memiliki tubuh yang hampir tidak terlihat, tapi mempunyai mata yang masih terlihat dan mempunyai warna yang buram.

Baca Juga : 7 Hal yang Hanya Dimengerti Pemilik Kucing, Bagaimana dengan Kamu?

Mata cumi gelas yang tidak berwarna transparan bisa memancing predator untuk memangsa mereka, tapi cumi gelas mempunyai trik kamuflase agar predator tidak mengetahui keberadaannya, nih, teman-teman.

Cumi gelas menggunakan organ di bawah matanya yang bernama photopores untuk menghasilkan trik cahaya yang disebut kontra-iluminasi.

Trik ini membuat cahaya yang melalui mata cumi gelas terlihat sangat mirip dengan sinar matahari yang bersinar dari atas, sehingga membuat cumi gelas tidak terlihat sama sekali.

Hal ini akan membuat predator yang berenang di bawah cumi gelas tidak menyadari keberadaan cumi ini karena warnanya berubah menjadi transparan, lo.

Ada 60 spesies cumi-cumi di seluruh dunia, dan hampir seluruh spesies cumi-cumi ini transparan, lo.

3. Tomopteris

Tomopteris adalah kelompok plankton cacing laut yang hampir seluruh bagian tubuhnya berwarna transparan, lo.

Meskipun tidak memiliki warna atau transparan, ada sekitar 11 spesies dalam kelompok ini yang bisa menghasilkan warna yang terang.

Cacing laut tomopteris kebanyakan berwarna kebiruan yang berkilau, tapi salah satu spesies, yaitu Tomopteris nisseni bisa menghasilkan cahaya berwarna kuning.

Baca Juga : Bunga yang Wangi Semerbak Ini Dapat Mengakibatkan Cegukan, Pernah Menemukannya?

O iya, cacing laut Tomopteris punya kemampuan yang unik, nih, teman-teman, karena bisa menipu predator dengan melepas bagian tubuh mereka yang bercahaya.

Predator kemudian justru akan mengejar bagian yang bercahaya ini dan tomopteris akan melarikan diri dari predator tadi.

4. Kupu-kupu Sayap Gelas

Ternyata tidak hanya makhluk laut saja, lo, yang mempunyai tubuh transparan, tapi juga makhluk darat, yaitu kupu-kupu sayap gelas.

Kupu-kupu sayap gelas atau Greta oto seperti namanya, mempunyai sayap yang transparan seperti gelas, dan hidup di daerah Amerika Tengah.

Tidak seluruh bagian kupu-kupu sayap gelas berwarna transparan, nih, teman-teman, tapi sayapnya yang berwarna transparan bisa mengecoh predator saat kupu-kupu ini terbang.

Sayap transparan yang dimiliki kupu-kupu ternyata disebabkan oleh nanopillars, yaitu benjolan berukuran sangat kecil yang tersebar secara acak dan memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Karena tersebar secara acak dan memiliki ukuran yang sangat kecil, maka bisa membantu kupu-kupu meminimalisir pantulan cahaya dari sayapnya.

Nanopillars membuat cahaya bergerak lurus saat melewati sayap kupu-kupu ini, sehingga tidak bisa menghasilkan pantulan cahaya, lo.

Baca Juga : Ada Kucing Berponi sampai Punya Alis, Ini 7 Corak Bulu Kucing yang Unik dan Lucu

5. Moluska Transparan

Makhluk darat lainnya yang mempunyai tubuh yang tembus pandang adalah dari kelompok moluska, nih, teman-teman, yaitu siput tembus pandang atau Zoepeum tholussum.

Siput tembus pandang ini ditemukan di dalam gua di Kroasia yang hidup 980 meter di bawah tanah di Gua Lukina Jama-Trojama.

Saat ditemukan, siput ini hidup di salah satu rongga gua yang dipenuhi oleh batu dan pasir dan juga memiliki sebuah sungai kecil.

Para peneliti mengatakan siput ini termasuk dalam siput darat miniatur yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya sendiri dan kemungkinan memanfaatan aliran air untuk berpindah tempat, lo.

Video Pilihan

PROMOTED CONTENT

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro http://bobo.grid.id/read/081601424/pintar-menyamar-5-binatang-ini-mempunyai-tubuh-yang-nyaris-transparan?page=all

Sunday, January 13, 2019

Ledakan Fitoplankton di Teluk Ambon Tahun 1990 Menewaskan 6 Orang - kumparan.com

Ledakan Fitoplankton di Teluk Ambon Tahun 1990 Menewaskan 6 Orang

Ambon,-Ledakan fitoplankton jenis Dinoflagelata Gonyaulax, Kamis (10/1) bukan ledakan plankton pertama kali di Teluk Ambon. Ledakan yang sama dengan jenis lain juga pernah terjadi pada 1990. Berdasarkan literatur yang pernah dibaca Husain Latuconsina, dosen ekologi perairan Universitas Darussalam, ledakan fitoplankton pernah terjadi di peraitan Teluk Ambon Dalam (TAD) pada tahun 1900-an. Olehnya itu, ia mengimbau masyarakat di pesisir Teluk Ambon agar tidak mengonsumsi ikan mati akibat ledakan plankton beracun. “Dulu, kalau tidak salah pernah terjadi ledakan plankton di Teluk Ambon Dalam. Olehnya itu, kalau ledakan lagi seperti yang sedang diteliti oleh LIPI, warga jangan makan ikan mati beberap hari setelah ledakan tersebut,” kata Husain kepada Ambonnesia.con, Minggu (13/1). Dinoflagellata Pyrodinium yang Mematikan Fitoplankton yang dapat menghasilkan racun pada umumnya berasal dari kelompok Dinoflagellata. Dalam bukunya Effects of Algal Blooms on Shellfish and Aquaculture, Sandra E. Shumway menjelaskan, gangguan kesehatan dan korban kematian pada manusia sering ditimbulkan oleh spesies dari marga Gonyaulax, Alexandrium, dan Pyrodinium. Dalam bukunya, peneliti dari Universitas Connecticut, AS ini menyebutkan, Pyrodinium merupakan penyebab terbesar korban pada manusia, seperti yang terjadi di Guatemala (26 orang meninggal dan sekitar 185 orang di rawat di rumah sakit). Sebelum itu kasus besar lain teIah terjadi di Filipina, di mana 21 orang meninggal dan sekitar 278 orang di rawat di rumah sakit. Di Indonesia, kasus serupa telah terjadi misalnya di Teluk Kao dan di Teluk Ambon. Di desa Latta terjadi keracunan yang membawa korban 33 orang masuk rumah sakit dan delapan anak kecil meninggal.Humas sekaligus peneliti Pusat Penelitian Laut Dalam-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2LD-LIPI) Ambon, Rory Dompepen belum dapat memastikan apakah fitoplankton jenis Dinoflagelata Gonyaulax yang meledak empat hari lalu berhaya atau tidak bagi manusia. Tetapi fitoplankton yang pernah meledak pada 1990, sangat berbahaya. “Kalau dulu pernah terjadi ledakan fitoplanton jenis beracun. Sempat ada orang yang masuk rumah sakit,” katanya. Sementara itu, dikutip dari website P2LD-LIPI) Ambon, adanya sel alga beracun di Teluk Ambon mulai terdeteksi sejak tahun 1994, tetapi tingginya intensitas ledakan populasi biota tersebut baru terjadi selama tiga tahun terakhir, yakni pada 12 juli 2014, Februari dan Maret 2013, dan 2 Juli 2014.Ledakan populasi fitoplankton tertinggi terjadi pada 2 Juli 2014, sekitar pukul 10.00 WIT diperairan Teluk Ambon di Desa Waiheru, Passo dan Halong, Kecamatan Baguala, kelimpahannya mencapai 7,4 x 10.000.000 sel per meter kubik dan menyebabkan perubahan warna air laut. (Amar)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini Bro https://kumparan.com/ambonnesia/ledakan-fitoplankton-di-teluk-ambon-pernah-terjadi-pada-1990-enam-orang-meninggal-dunia-1547385911263739364