Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan kondisi sampah plastik saat ini berada di "level waspada". Pada tahun 2050 akan lebih banyak jumlah sampah plastik daripada biota yang ada di laut.
Peneliti LIPI, Muhammad Reza Cordova mengatakan ancaman sampah plastik di perairan Indonesia bukan lagi isapan jempol semata dan sudah memasuki kategori level waspada.
"Bila tidak ditangani dengan benar, maka pada tahun 2050 diprediksi jumlah sampah plastik akan melebihi jumlah ikan, plankton, dan mengancam kehidupan di laut dan juga manusia," ujar Reza, Kamis (13/12) ketika dihubungi.
Ia menyebutkan meski pemerintah sudah mengucurkan dana sebesar Rp 13 triliun per tahun untuk menurunkan jumlah sampah hingga 70 persen di laut sejak 2017-2025 untuk mendukung Sustainable Development Goal 2030 namun kesadaran masyarakat akan berbahayanya sampah plastik perlu ditingkatkan.
"Ada 18 pantai yang kita monitor di berbagai wilayah Indonesia untuk sampah terdampar, sedangkan area sampling mikroplastik di permukaan air kita ambil dari 13 lokasi pesisir, dan pengembalian sampel mikroplastik sedimen di delapan lokasi serta sampel satu genus ikan dari 10 lokasi di Indonesia," jelasnya.
Dari hasil penelitian pihak LIPI, ditemukan adanya korelasi positif antar kepadatan penduduk dengan sampah plastik dan mikroplastik di lingkungan.
"Sampah plastik yang paling banyak ditemui adalah plastik sekali pakai. Untuk itu masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama menghindari penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari demi menyelamatkan laut Indonesia dan dunia," tambahnya.
No comments:
Post a Comment