Monday, December 9, 2019

8 Orang Masih Hilang Dalam Letusan Gunung Selandia Baru

Jakarta, CNN Indonesia -- Proses penyelamatan korban letusan gunung di Pulau Putih (Whakaari dalam bahasa Maori), Selandia Baru hingga Selasa (10/12) pagi masih berlangsung. Kepolisian mengatakan sampai saat ini tercatat ada lima korban meninggal dan delapan orang hilang dalam kejadian itu.

Aparat menyatakan selama proses pencarian melalui udara tidak menemukan lagi tanda-tanda korban selamat.

Dilansir CNN, hingga saat ini delapan orang masih dinyatakan hilang. Polisi menduga semua korban yang belum ditemukan diduga tewas saat berusaha menyelamatkan diri dari letusan yang terjadi Senin (9/12) sore.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan hasil identifikasi mencatat korban berasal dari Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, China, dan Malaysia.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menyatakan sekitar 11 warganya hingga kini belum ditemukan saat bencana letusan terjadi. Sementara 13 warga Australia dinyatakan selamat dan tengah mendapat perawatan intensif di rumah sakit lantaran menderita luka bakar.

"Saya takut ada kabar buruk yang datang dalam beberapa hari mendatang. Ini adalah tragedi, yakni ketika erupsi terjadi saat mereka sedang bersenang-senang," ungkap Morrison seperti dilansir Associated Press.

[Gambas:Video CNN]

Hingga saat ini Morrison mengatakan setidaknya tiga dari lima korban tewas dalam letusan tersebut merupakan warga negara Australia.

Aktivitas seismik di lokasi kejadian tercatat mulai turun. Namun ahli vulkanologi Geoff Kilgour mengatakan tim penyelamat masih harus mewaspadai risiko terjadinya erupsi yang lebih kecil dalam waktu 24 jam ke depan.

"Kami masih mengamati semburan uap dan lumpur di area ventilasi aktif di sekitar tempat kejadian," ungkap Kilgour.

Ketika terjadi gunung meletus, penumpang kapal pesiar asal Karibia, Ovation of the Seas tengah singgah dan berlabuh di Pulau Utara. Sekitar 47 wisatawan dilaporkan tengah berjalan-jalan, beberapa diantaranya berada di pinggiran kawah Pulau Putih.

Saat itu dilaporkan terjadi dua kali letusan yang menyebabkan awan panas setinggi 3.600 meter. Kelompok peneliti GNS Science, Brad Scott mengatakan tingkat kewaspadaan aktivitas gunung api Pulau Putih memang kerap berubah-ubah dan kadang tidak terjadi letusan. (evn)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment