Monday, December 9, 2019

Luksemburg Desak Uni Eropa Akui Palestina sebagai Negara

Jakarta, CNN Indonesia -- Luksemburg mendesak Uni Eropa untuk mengakui Palestina sebagai negara dan mendorong penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui solusi dua negara.

Melalui sebuah nota diplomatiknya, Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn mendesak Uni Eropa untuk menggelar diskusi yang bisa mendukung upaya solusi dua negara dan membahas konflik di Timur Tengah secara mendalam pada Januari mendatang.

Nota diplomatik itu dikirim Assellborn kepada Perwakilan Tinggi untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa, Josep Borrell, pada pertemuan menlu blok tersebut di Brussels awal pekan ini.

"Uni Eropa harus terus mempromosikan dan mendukung konsensus yang mendukung solusi dua negara," kata Asselborn dalam nota tersebut pada Senin (9/12).

"Salah satu cara membantu menyelamatkan solusi ini adalah dengan menciptakan situasi yang lebih adil bagi kedua belah pihak. Saya percaya bahwa ini lah saatnya memulai debat dalam Uni Eropa tentang peluang pengakuan Negara Palestina oleh semua anggotanya," ujarnya menambahkan.

Dalam suratnya, Asselborn mendorong agar masing-masing negara Uni Eropa berhak memutuskan membangun hubungan bilateral dengan negara baru secara mandiri.

Ia juga menginginkan Uni Eropa benar-benar mendiskusikan masalah pengakuan terhadap Palestina dalam sebuah rapat khusus.

Borrell juga turut mengkritik perluasan pemukiman Israel Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki negara Zionis tersebut secara ilegal.

[Gambas:Video CNN]


Ia menganggap perluasan permukiman itu membahayakan proses perdamaian dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.

"Pengakuan Palestina sebagai negara bukan merupakan bantuan, atau cek kosong. Tetapi, itu pengakuan sederhana terhadap hak masyarakat Palestina terhadap negaranya sendiri, bukan sebuah langkah melawan Israel," kata Borrell seperti dikutip AFP.

Usai pertemuan di Brussels, Borrell mengatakan bahwa seluruh menlu Uni Eropa sepakat menambahkan diskusi soal konflik di Timur Tengah dan proses perdamaian Israel-Palestina dalam agenda pertemuan blok tersebut selanjutnya pada Januari mendatang.

Israel dan Amerika Serikat menentang keras pengakuan Palestina sebagai negara. AS bahkan belakangan terus menerapkan langkah kontroversial seperti mengakui secara sepihak bahwa Yerusalem merupakan Ibu Kota Israel, sebuah langkah yang dinilai merusak proses damai.

Uni Eropa dan sebagian anggotanya menentang keras langkah AS tersebut.

(rds/evn)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment