Pasalnya, pencemaran itu membuat ekosistem laut menjadi terganggu. Sebut saja plankton yang notabene merupakan bagian dari rantai makanan pada ikan di laut. Jika mereka mati, ikan akan kehilangan komponen terpentingnya untuk bertahan hidup.
"Wilayah (Teluk Balikpapan) itu ada pesut, lumba-lumba. Itu kan ekosistem yang terganggu, kayak plankton, kalau hilang kan bisa mati ikannya," kata Pengamalnya Ekosistem Esensial WALHI, Wahyu Perdana dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (7/4).
"Kalau itu (ikan) pergi keluar (wilayah), khususnya nelayan kecil pasti ekonominya ikut terganggu," tambahnya.
Di sisi lain, tercemarnya kondisi laut juga akan membuat minat wisatawan untuk berkunjung ke wilayah tersebut akan menurun. Pasalnya, pencemaran minyak cukup vital mempengaruhi sendi kehidupan.
"Kunjungan menurun, orang tidak main kesana lagi. Belum lagi ada keramba kepiting dan budidaya rumput laut," katanya.
Tentang siapa yang bertanggung jawab, dirinya tidak ingin menduga-duga. "Tapi yang jelas, yang punya ancaman serius terhadap lingkungan dia bertanggung jawab mutlak," tutupnya.
(hap/JPC)
No comments:
Post a Comment