"Sungguh konyol. Greta harus mengatasi masalah 'anger management'-nya lalu pergi nonton film lama bersama temannya. Santai lah, Greta, tenang saja," kata Trump lewat akun Twitter yang diunggah pada Kamis (12/12).
Greta Thunberg punya cara sendiri membalas Trump. Tak lama setelah Trump bercuit, ia lantas mengganti keterangan di akun Twitter-nya.
Sentimen tersebut makin tampak menonjol karena majalah Time menulis bahwa Thunberg berpotensi mendapatkan nobel. Remaja Swedia itu terkenal antara lain setelah ia berpidato dengan berapi-api di depan para pemimpin dunia beberapa waktu lalu di Madrid, di mana Thunberg mengatakan negara-negara kaya telah menyesatkan masyarakat, membuat publik berpikir mereka tengah melakukan sesuatu mengatasi perubahan iklim.
Bukannya tanpa kontra, Thunberg pun kerap mendapat komentar negatif. Retorika pidato, usia muda, serta diagnosis sakit Sindrom Asperger yang merupakan salah satu bentuk autisme ringan membuatnya jadi sasaran kritik.
Trump dan Thunberg sudah pernah bertemu dalam sebuah ruangan kecil ketika mereka menghadiri KTT New York. Video saat itu menunjukkan Thunberg menatap tajam ke arah Presiden AS ketika Trump melintas bersama rombongannya.
Dalam wawancara dengan AFP pada November lalu, Thunberg menyebut Trump telah membantu memperkuat gerakannya tanpa disadari.
"Dia [Trump] sangat ekstrim, dan dia mengatakan hal-hal ekstrim, saya pikir itu menggugah orang," kata gadis yang akan menginjak usia 17 pada Januari mendatang tersebut.
[Gambas:Video CNN] (rea)
No comments:
Post a Comment