Johnson yang memimpin partai Konservatif menang telak atas pesaing terberat, Jeremy Corbyn dari Partai Buruh.
Israel menganggap kemenangan Johnson ini sebagai tonggak sejarah dalam perang melawan kebencian terhadap Yahudi.
Israel sejak awal memang menyatakan khawatir jika Jeremy Corbyn yang merupakan politikus pendukung Palestina memenangkan pemilu Inggris.
"Saya mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Partai Konservatif Inggris atas kemenangan yang menentukan," kata Menteri Luar Negeri Israel Katz dikutip dari AFP, Jumat (13/12).
Kata dia, ini bukan hanya kemenangan politik, tetapi juga kemenangan nilai perlawanan terhadap kebencian.
[Gambas:Video CNN]
"Sentimen anti-Semitisme mencuat di kampanye ini, dan publik Inggris sangat menentang, menurut pendapat kami, merupakan bukti sejarah dan nilai-nilai Inggris."
Selama kampanye, Corbyn dibayangi tuduhan anti-Yahudi. Namun dia sendiri sudah membantah tuduhan anti-Semitisme tersebut.
Pendukung Corbyn menyatakan bahwa pria 70 tahun itu adalah penentang keras rasialisme dalam segala bentuk.
Mereka menganggap tuduhan tersebut muncul lantaran sikap aktivis veteran itu yang mendukung perjuangan Palestina.
Boris Johnson berhasil mempertahankan jabatannya sebagai PM Inggris setelah partai Konservatif memenangkan mayoritas suara dalam pemilihan umum yang digelar Kamis (12/12).
Berdasarkan penghitungan suara, Konservatif berhasil meraih 341 kursi dari total 650 kursi parlemen. Sementara itu, pesaing terberat Konservatif, Partai Buruh pimpinan Jeremy Corbyn, hanya mampu meraup 200 kursi parlemen. (dea)
No comments:
Post a Comment